Dosen FKIP Unsika Sosialisasikan Etnomatematika Dorong Guru Integrasikan Nilai Budaya dalam Pembelajaran


 


Karawangexpres — Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk Sosialisasi Etnomatematika sebagai Kekayaan Budaya dan Sumber Belajar Matematika yang Menarik di SMAN 2 Karawang pada Selasa (21/10).

Kegiatan ini diikuti oleh para guru matematika, dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang konsep dasar etnomatematika serta penerapannya dalam pembelajaran yang kontekstual dan berakar pada budaya lokal.

PKM ini diketuai oleh Dr. Indrie Noor Aini, M.Pd., dosen Program Studi S2 Pendidikan Matematika FKIP Unsika, bersama tim yang terdiri dari Dr. Rekha Ratri Julianti, M.Pd. dan Ratna Sari Dewi, S.Pd., M.Pd.

Dalam pemaparannya, Dr. Indrie menjelaskan bahwa etnomatematika adalah jembatan antara ilmu pengetahuan dan budaya.

Matematika tidak terpisah dari kehidupan sehari-hari. Unsurnya dapat ditemukan dalam batik, anyaman, rumah adat, hingga permainan tradisional. Melalui etnomatematika, kita tidak hanya memahami konsep matematika, tetapi juga belajar menghargai budaya dan jati diri bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Rekha Ratri Julianti menyampaikan materi mengenai integrasi etnomatematika melalui permainan tradisional. Ia menekankan bahwa permainan seperti engklek, gobak sodor, dan congklak mengandung unsur matematika seperti perhitungan dasar, garis, sudut, geometri, dan pola bilangan, yang bisa menjadi media pembelajaran konkret dan menyenangkan bagi peserta didik.

Permainan tradisional adalah sumber belajar yang dekat dengan keseharian peserta didik. Ketika kita mengaitkannya dengan matematika, mereka akan belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan bermakna,” jelasnya.

Para peserta tampak antusias mengikuti sesi eksplorasi budaya yang membahas motif batik, rumah adat, serta permainan tradisional yang dikaitkan dengan pembelajaran matematika. Diskusi aktif juga berlangsung mengenai bagaimana mengintegrasikan unsur budaya lokal ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 2 Karawang, Didik Joko Prayitno, M.Pd., menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini.

Kami sangat berterima kasih kepada tim dosen FKIP Unsika yang telah berbagi ilmu dan inspirasi. Melalui etnomatematika, pembelajaran matematika dapat menjadi lebih menarik, kontekstual, dan menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal,” ujarnya.

Salah satu peserta, Bapak Robby, guru matematika SMAN 2 Karawang, juga menyampaikan kesan positifnya.

Kegiatan ini membuka wawasan kami bahwa budaya lokal bisa menjadi sumber belajar yang kaya dan relevan. Kami bersemangat untuk mencoba mengembangkan pembelajaran berbasis etnomatematika di sekolah,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, Tim PKM FKIP Unsika menegaskan komitmennya dalam mendukung program *Kampus Berdampak*, dengan menghadirkan pembelajaran yang humanis, inovatif, dan berakar pada nilai-nilai budaya bangsa.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan rencana tindak lanjut berupa penyusunan perangkat pembelajaran berbasis etnomatematika untuk tingkat SMA.

Belajar matematika bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang memahami kehidupan dan budaya kita sendiri,” tutup Dr. Indrie dengan pesan inspiratif.


(Aisah)