Dalam kesempatan itu, tokoh pemuda setempat, Fajar, turut menyampaikan berbagai persoalan pembangunan di wilayah Karawang. Ia menyoroti sejumlah proyek infrastruktur, terutama pembangunan jalan, yang dinilai belum maksimal. Fajar juga mengajak masyarakat untuk ikut serta mengawal setiap proses pembangunan agar berjalan sesuai harapan.
Sementara itu, dalam sambutannya, Pipik Taufik Ismail menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari tugasnya sebagai anggota legislatif untuk turun langsung menyapa dan bersosialisasi dengan masyarakat. Ia menegaskan pentingnya masyarakat mengetahui kinerja legislatif serta proses pengelolaan anggaran daerah yang ditujukan untuk pembangunan.
“Saya ditugaskan untuk hadir di tengah masyarakat, menyampaikan informasi terkait peran legislatif serta memastikan anggaran daerah benar-benar dimanfaatkan untuk kebutuhan pembangunan masyarakat,” ujarnya.
Pipik juga mendorong warga untuk tidak ragu menyampaikan aspirasi, terutama terkait permasalahan fisik dan sarana pembangunan yang ada di Desa Sukaharja maupun wilayah Karawang secara umum.
Dalam forum dialog tersebut, sejumlah aspirasi masyarakat muncul, mulai dari keluhan terkait proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP yang sering menyulitkan orang tua, pertanyaan mengenai progres program 1.000 rumah panggung di Kalangligar, hingga persoalan saluran air di Blok X yang kerap memicu banjir.
Seluruh aspirasi tersebut dicatat sebagai bahan evaluasi guna ditindaklanjuti bersama pemerintah daerah dan dinas terkait. Pipik menegaskan komitmennya untuk terus mengawal setiap aduan masyarakat agar mendapatkan penyelesaian yang tepat.
